Sabtu, 13 April 2013

Tega Membunuh Vivi, Ini Dia Pengakuan Pelaku


Sepeda motor yang digunakan Abi membawa tubuh Vivi ke tempat pembuangan sampah.FAZLUR RAHMAN/RB
Sepeda motor yang digunakan Abi membawa tubuh Vivi ke tempat pembuangan sampah.FAZLUR RAHMAN/RB


BENGKULU – Pembunuhan sadis yang diakui telah dilakukan Abi Febriansyah (23), membuat publik geram. Lantas apa alas an Abi tega membunuh Vivi Fitraini, temannya sendiri?
Dalam keterangannya kepada wartawan, tersangka Abi mengaku kalau pembunuhan tersebut bermotifkan dendam. Namun keterangan ini masih diragukan oleh aparat Polres Bengkulu. Dugaan motif mengarah pada asmara pun coba digali penyidik.

Saat ini tersangka masih membantah kalau dirinya memiliki rasa suka terhadap korban. Namun dengan adanya beberapa keterangan yang dihimpun petugas, dicurigai dendam karena motif asmara.
Sementara itu, tersangka Abi dalam pengakuannya pembunuhan itu dilakukan lantaran dendam dan kesal atas sikap korban. Berawal pada tahun 2011, tersangka pernah terlibat kasus pencurian helm yang dilakukannya bersama pacar korban saat itu.
Aksi itu ketahuan dan tersangka pun terpaksa berurusan dengan polisi. Saat itu tersangka sempat ditahan di Polsek Teluk Segara, namun kasusnya tidak berlanjut ke pengadilan karena sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
          “Saat itu tersangka mengaku, dia melindungi pacar korban, dan tersangka ini mengaku mencuri helm sendirian. Tapi selama ditahan satu minggu ternyata Vivi dan pacarnya tidak pernah menjenguk selama satu minggu itu. Jadi muncul dendam dan kesal pada korban,” terang Kasat Reskrim. Akibat kejadian itu, Abi pun kerap menjadi bahan ejekan teman-temannya, hingga akhirnya dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya lagi.
          Selanjutnya tersangka merantau ke Medan Sumatera Utara untuk berkerja sebagai tukang potokopi. Tersangka pun sempat berhubungan dengan korban Vivi melalui jejaring sosial facebook selama berada di Medan.
Bulan Juli 2012 sebelum lebaran Idul Fitri, Abi pun pulang ke Bengkulu, dan sempat dihubungi oleh Vivi yang menanyakan kabar Abi. Selanjutnya antara bulan Januari dan Februari 2013, keduanya pun bertemu di depan kampus UMB.
          Pertemuan keduanya pun berlanjut Selasa (9/4) pagi. Saat itu, Vivi menghubungi Abi dan meminta agar Abi menjualkan handphonenya. Pukul 15.00 WIB, Vivi pun menghubungi Abi dan meminta agar tersangka menjemput korban di kosannya yang berada di Jalan Sentot Alibasyah 5 Kelurahan Bajak. Korban pun menjemput Vivid dan membawanya ke kontrakan korban yang berada di Jalan Merapi 6.
          Setelah menjemput korban di tempat kosannya Pondokan Dhita Kelurahan Bajak, selanjutnya pelaku membawa korban ke rumah kontrakannya di Jalan Merapi 6 Kebun Tebeng.
Di dalam rumah kontrakan inilah, tersangka menghabisi nyawa korban. Modusnya, tersangka mencekik leher korban selama 15 menit. Setelah korban tak berdaya, tersangka pun membungkusnya dengan sprai dan mengangkatnya di atas sepeda motor. “Waktu itu aku bawanya pelan-pelan, supaya tidak dicurigai warga, selanjutnya aku buang di tempat sampah,” terang Abi.
          Namun lantaran takut kalau korban masih hidup, tersangka kembali lagi ke lokasi pembuangan mayat. Selanjutnya tersangka pun menghujamkan pisau yang dibawanya ke tubuh korban secara membabi buta. Puas, tersangka pun pergi dari lokasi kejadian.(fiz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar