BENGKULU – Pembunuhan
sadis yang diakui telah dilakukan Abi Febriansyah (23), membuat publik
geram. Lantas apa alas an Abi tega membunuh Vivi Fitraini, temannya
sendiri?
Dalam keterangannya kepada wartawan,
tersangka Abi mengaku kalau pembunuhan tersebut bermotifkan dendam.
Namun keterangan ini masih diragukan oleh aparat Polres Bengkulu. Dugaan
motif mengarah pada asmara pun coba digali penyidik.
Saat ini tersangka masih membantah kalau
dirinya memiliki rasa suka terhadap korban. Namun dengan adanya
beberapa keterangan yang dihimpun petugas, dicurigai dendam karena motif
asmara.
Sementara itu, tersangka Abi dalam
pengakuannya pembunuhan itu dilakukan lantaran dendam dan kesal atas
sikap korban. Berawal pada tahun 2011, tersangka pernah terlibat kasus
pencurian helm yang dilakukannya bersama pacar korban saat itu.
Aksi itu ketahuan dan tersangka pun
terpaksa berurusan dengan polisi. Saat itu tersangka sempat ditahan di
Polsek Teluk Segara, namun kasusnya tidak berlanjut ke pengadilan karena
sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Saat itu tersangka mengaku,
dia melindungi pacar korban, dan tersangka ini mengaku mencuri helm
sendirian. Tapi selama ditahan satu minggu ternyata Vivi dan pacarnya
tidak pernah menjenguk selama satu minggu itu. Jadi muncul dendam dan
kesal pada korban,” terang Kasat Reskrim. Akibat kejadian itu, Abi pun
kerap menjadi bahan ejekan teman-temannya, hingga akhirnya dia
memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya lagi.
Selanjutnya tersangka merantau
ke Medan Sumatera Utara untuk berkerja sebagai tukang potokopi.
Tersangka pun sempat berhubungan dengan korban Vivi melalui jejaring
sosial facebook selama berada di Medan.
Bulan Juli 2012 sebelum lebaran Idul
Fitri, Abi pun pulang ke Bengkulu, dan sempat dihubungi oleh Vivi yang
menanyakan kabar Abi. Selanjutnya antara bulan Januari dan Februari
2013, keduanya pun bertemu di depan kampus UMB.
Pertemuan keduanya pun
berlanjut Selasa (9/4) pagi. Saat itu, Vivi menghubungi Abi dan meminta
agar Abi menjualkan handphonenya. Pukul 15.00 WIB, Vivi pun menghubungi
Abi dan meminta agar tersangka menjemput korban di kosannya yang berada
di Jalan Sentot Alibasyah 5 Kelurahan Bajak. Korban pun menjemput Vivid
dan membawanya ke kontrakan korban yang berada di Jalan Merapi 6.
Setelah menjemput korban di
tempat kosannya Pondokan Dhita Kelurahan Bajak, selanjutnya pelaku
membawa korban ke rumah kontrakannya di Jalan Merapi 6 Kebun Tebeng.
Di dalam rumah kontrakan inilah,
tersangka menghabisi nyawa korban. Modusnya, tersangka mencekik leher
korban selama 15 menit. Setelah korban tak berdaya, tersangka pun
membungkusnya dengan sprai dan mengangkatnya di atas sepeda motor.
“Waktu itu aku bawanya pelan-pelan, supaya tidak dicurigai warga,
selanjutnya aku buang di tempat sampah,” terang Abi.
Namun lantaran takut kalau
korban masih hidup, tersangka kembali lagi ke lokasi pembuangan mayat.
Selanjutnya tersangka pun menghujamkan pisau yang dibawanya ke tubuh
korban secara membabi buta. Puas, tersangka pun pergi dari lokasi
kejadian.(fiz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar