Sabtu, 13 April 2013

Diduga Cinta Ditolak, Mahasiswi UMB Tewas Ditusuk 11 Liang


DSC_1968xxxxxBENGKULU – Warga RT 12 Perumahan Surabaya Permai Kecamatan Sungai Serut Kamis (11/4) sore, digegerkan dengan penemuan mayat perempuan tanpa identitas. Namun pukul 02.00 WIB dinihari tadi (12/4), Polres Bengkulu berhasil mengungkap identitas korban.


Korban diketahui bernama Vivi Fitriani (22), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang juga warga Desa Tumbuan Kabupaten Seluma.
Pelaku pembunuhan pun sudah berhasil diringkus dinihari tadi. Pelaku bernama Febriansyah (23) pekerja swasta. Ia diringkus di rumah kontrakannya Jalan Merapi 6 Kelurahan Panorama. Dari kontrakannya, polisi juga menemukan barang bukti berupa pisau dan satu unit motor.
Kapolres Bengkulu, AKBP. H. Joko Suprayitno, SST, MK mengatakan, dugaan sementara motif pembunuhan karena pelaku merasa sakit hati cintanya ditolak.
“Pengakuan pelaku, korban Vivi dibunuh di rumah kosan pada Selasa (9/4) lalu. Ia dicekik hingga tak bergerak lalu dibungkus karung dan kain seprei. Baru selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah,” katanya.
Setelah dibuang dan meninggalkan tempat pembuangan, pelaku Febri sempat kembali lagi. Ia menusuk korban berkali-kali karena khawatir korban belum mati.
Sementara itu, saat ditemukan kemarin sore di tempat sampah, ditubuh Vivi terdapat luka tusukan sebanyak 11 liang. TKP berjarak sekitar 500 meter dari Simpang Empat Nakau.
Dilihat dari kondisinya, diduga mayat yang dibungkus dalam kain sprai putih ini sudah berada ke TKP sekitar 2 hingga 3 hari. Mayat ditemukan persis di pinggir jalan yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.
Lokasinya sangat sepi dan berjarak sekitar 500 meter dari perumahan Surabaya Permai, serta jarang dilintasi warga. Jalan ringroad itu biasanya dikenal warga dengan sebutan Jalan Air Sebakul, mengingat jalan yang sepi ini tembus ke Terminal Air Sebakul. Sudah beberapa tahun terakhir jalan tersebut ditutup.
Data yang berhasil diperoleh RB di lokasi penemuan menyebutkan, mayat pertama kali ditemukan oleh Pendi (39) warga Perumahan Surabaya Permai, sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu Pendi yang akan sedang memancing di daerah sekitar, berniat buang air kecil. Saat itulah, Pendi bergerak mencari tempat yang cukup sepi. Hingga dipilihlah tempat jalan yang sepi yang biasa digunakan warga untuk membuang sampah.(fiz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar